Skoliosis yaitu kelainan pada tulang belakang yang ditandai dengan format punggung melengkung seperti huruf C atau S

Wiki Article


skoliosis adalah
apakah skoliosis bisa sembuh
Skoliosis merupakan kelainan pada tulang belakang yang ditandai dengan bentuk punggung melengkung seperti huruf C atau S. Skoliosis lebih kerap kali ditemukan pada anak-buah hati sebelum masa pubertas, adalah sekitar usia 10–15 tahun.

Skoliosis umumnya memunculkan keluhan ringan, tetapi bisa berkembang menjadi lebih parah seiring pertambahan umur. Seandainya tidak ditangani, lengkungan skoliosis yang benar-benar parah bisa memunculkan kerusakan sendi dan nyeri berkepanjangan.

Kecuali itu, tulang belakang yang melengkung parah juga berisiko mengganggu paru-paru.

Penyebab Skoliosis
Pada sebagian besar kasus, skoliosis terjadi tanpa dikenal penyebabnya (idiopatik). Tapi, terdapat sebagian kondisi yang dapat memicu terjadinya skoliosis, yakni:

Bantalan dan sendi tulang belakang yang mulai aus dampak usia (skoliosis degeneratif)
Turunan lahir (skoliosis kongenital)
Gangguan saraf dan otot (skoliosis neuromuskular), semisal penyakit distrofi otot atau cerebral palsy
Cedera atau infeksi tulang belakang
Cacat tulang belakang
Gejala Skoliosis
Gejala skoliosis dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Akan melainkan, beberapa gejala khas skoliosis yang umumnya muncul antara lain:

Tulang belakang yang tampak melengkung
Salah satu bahu lebih tinggi daripada yang lain
Salah satu pinggul lebih nampak daripada yang lain
Salah satu tulang belikat terlihat lebih tampak ketimbang yang lain
Tubuh penderita skoliosis condong ke satu sisi
Tinggi pinggang tidak rata
Nyeri punggung bawah
Kaku pada punggung
Ketegangan otot
Lengkungan yang parah dapat memunculkan rasa tak nyaman pada punggung. Tulang belakang juga bisa berputar sehingga lengkungan bertambah parah dan salah satu tulang rusuk atau otot di satu sisi tubuh nampak terlihat ketimbang sisi lainnya.

Kapan semestinya ke dokter

Segera periksakan diri Anda atau si kecil Anda ke dokter ketika Anda mengamati tulang belakang melengkung. Tujuannya yaitu supaya skoliosis bisa seketika ditangani semenjak dini. Sekiranya tak, skoliosis bisa bertambah buruk secara perlahan, hingga kesudahannya menimbulkan komplikasi yang bersifat permanen.

Diagnosis Skoliosis
Untuk mendiagnosis skoliosis, langkah pertama yang dijalankan oleh dokter yaitu menanyakan gejala yang dialami, riwayat penyakit pasien dan keluarganya, dan waktu dikala pasien pertama kali menyadari kemunculan lengkungan tulang belakang.

Selanjutnya, dokter akan menjalankan pemeriksaan jasmaniah. Dalam pemeriksaan jasmani, dokter akan minta pasien untuk membungkuk untuk melihat apakah ada tulang rusuk yang terlihat atau tidak. Dokter juga akan memeriksa situasi saraf untuk mengetahui apakah ada otot yang lemah, kaku, atau memperlihatkan refleks tak normal.

Kecuali pemeriksaan fisik, dokter juga bisa mengerjakan pemeriksaan foto Rontgen dan CT scan untuk memutuskan adanya skoliosis dan mengetahui tingkat keparahan lengkungan tulang belakang. Bila dokter mencurigai kelainan pada tulang belakang disebabkan oleh hal lain, dokter dapat melakukan pemindaian dengan MRI.

Pengobatan Skoliosis
Penanganan skoliosis dikerjakan berdasarkan tipe skoliosis, tingkat keparahan dan usia pasien, serta situasi lengkungan tulang belakang.

Terapi skoliosis pada si kecil-anak

Pengobatan belum dibutuhkan untuk skoliosis yang ringan pada si kecil, mengingat tulang belakangnya masih dapat kembali lurus dikala usianya bertambah. Walaupun demikian, perkembangan penyakit perlu terus diamati oleh dokter.

Via pemeriksaan rutin, dokter bisa mengetahui perkembangan kondisi tulang yang melengkung. Dokter juga bisa melaksanakan pemeriksaan foto Rontgen untuk memantaunya.

Pada skoliosis yang lebih parah, anak akan dipinta untuk mengenakan penopang tulang belakang. Perlu diketahui, cara ini tidak bisa membetulkan kelainan wujud tulang atau meluruskan tulang kembali. Namun, pemakaian penopang bisa mencegah lengkungan tulang belakang bertambah parah.

Penopang umumnya terbuat dari plastik yang dikenakan di bawah lengan, sekitar tulang rusuk, serta komponen bawah punggung dan pinggul. Formatnya disesuaikan dengan wujud tubuh sehingga hampir tak kelihatan kalau mengenakan pakaian.

Agar lebih tepat sasaran, penopang ini perlu dikenakan sepanjang hari, selain saat buah hati berolahraga. Penggunaan penyangga dapat dihentikan dikala pertumbuhan tulang belakang terhenti, ialah:

Dua tahun setelah anak perempuan mulai mengalami menstruasi
Ketika kumis atau jenggot di wajah pada anak laki-laki mulai tumbuh
Ketika tinggi badan tak bertambah lagi
Terapi skoliosis pada orang dewasa

Untuk penderita dewasa yang mengalami skoliosis parah dan sering menimbulkan keluhan nyeri punggung, terapi yang dilaksanakan dokter bisa berupa:

Pemberian obat pereda nyeri
Untuk meredakan peradangan dan nyeri, dokter akan memberikan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti paracetamol atau ibuprofen.
Suntik kortikosteroid di rongga tulang belakang
Sunti kortikosteroid diberikan apabila pasien mengalami tekanan di syaraf tulang belakang sehingga menikmati nyeri, kaku, atau kesemutan. Suntikan ini hanya berprofesi dalam rentang waktu yang pendek, adalah sekitar sebagian pekan atau beberapa bulan.
Operasi skoliosis

Untuk kasus skoliosis yang parah, dokter dapat menjalankan operasi. Prosedur operasi yang dikerjakan dapat berupa:

Operasi penggabungan tulang
Dalam operasi ini, dua atau beberapa ruas tulang belakang disatukan supaya membentuk satu tulang. Batang logam, kait, sekrup, atau kabel biasanya akan membendung bagian tersebut, sampai tulang menyatu.
Operasi laminektomi
Dalam operasi laminektomi, beberapa dari tulang belakang yang melengkung akan diangkat untuk menghilangkan tekanan pada saraf yang termakan.
Operasi dekompresi
Operasi ini mengangkat salah satu bantalan atau cakram di tulang belakang guna mengurangi tekanan pada syaraf.
Operasi yang tak jarang dikerjakan pada banyak kasus skoliosis adalah kombinasi dari teknik-teknik operasi di atas. Perlu dikenal, waktu penyembuhan operasi tulang belakang lazimnya memakan waktu hingga 1 tahun atau lebih untuk bisa pulih sepenuhnya. Kecuali itu, operasi ini juga berisiko memunculkan komplikasi berupa:

Implan menjadi tergeser, rusak, atau longgar
Infeksi pada luka pascaoperasi
Penggumpalan darah
Kerusakan syaraf
Komplikasi Skoliosis
Apabila skoliosis bertambah parah dan tak ditangani dengan bagus, komplikasi yang dapat muncul antara lain:

Nyeri punggung berkepanjangan
Kepercayaan diri menurun sebab perawakan yang buruk
Gangguan di jantung dan paru-paru apabila skoliosis betul-betul parah
Kerusakan syaraf tulang belakang yang berkaitan dengan gangguan lain, seperti impotensi, inkontinesia tinja, inkontinensia urine, atau lemah pada tungkai
Pencegahan Skoliosis
Walaupun beberapa besar kasus skoliosis yakni situasi yang tak dapat dicegah, penderita skoliosis degeneratif perlu menjalani program latihan aerobik ringan dan latihan energi otot inti secara rutin.

Tujuan program tersebut ialah untuk menguatkan otot punggung dan perut, serta membantu meluruskan lengkungan pada tulang belakang.

Kecil-si kecil juga disarankan untuk menjalani skrining skoliosis rutin ketika masih duduk di kursi sekolah menengah. Skrining skoliosis ini yaitu salah satu upaya yang bisa dijalankan untuk mendeteksi skoliosis semenjak dini.

Report this wiki page